¶ Harold Koontz & Cyrill O’Donnel: planning, organizing, staffing, directing, dan
controlling
¶ Henry Fayol: planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling
¶ Luther Gulick: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan
budgeting.
¶ George
R. Terry : planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC)
Walaupun
masing-masing ahli berbeda pendapat para pelaku organisasi banyak menggunakan
teori George R. terry, karena disamping sederhana, juga sebenarnya mencakup
tahapan-tahapan yang dikemukakan para ahli yang lain.
1.
Planning/Perencanaan
Adalah
tahapan perencanaan dan perancangan. Dalam tahapan ini, seorang pelaku pelaku
organisasi harus mampu meramalkan situasi pekerjaan dan bidang garapan yang
akan dilaksanakan. Ia juga dituntut untuk mampu memvisualisasikan hambatan yang
nantinya akan di temui dan hal yang paling penting dalam tahapan ini adalah
kreatifitas.
2. Organizing/pengorganisasian.
Adalah
jembatan antara perencanaan dan pelaksanaan. Dalam tahapan ini dilakukan
identifikasi dan klarifikasi kegiatan yang diperlukan, pengelompokan aktivitas
menurut sumber daya manusia dan situasi, pendelegasian kekuasaan, koordinasi
antar personil dan hubungan arus informasi, dan sebagainya. Pelaku organisasi
selayaknya mengikuti pameo “the right man in the right place” demi
efektifitas dan efisiensi kerja organisasi. Efektif artinya berhasil mencapai
tujuan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya serta memuaskan seluruh pihak
yang dilibatkan. Efisien artinya sesuai dengan rencana dan biaya yang
dianggarkan. Hal yang paling penting dalam tahap ini adalah komunikasi antar
personil.
3. Actuating/penggiatan.
Adalah
proses pengerahan, perangsangan, pembimbing, dan pengarahan sumber daya.
manusia agar proaktif dan kreatif, bekerja penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Disinilah pentingnya kepemimpinan (leadership).
4. Controlling/Pemantauan.
Adalah
kegiatan memeriksa, mengkaji apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai
dengan rencana. Menurut Robert N. Antoni, Jhon Dearden dan Richard F. Vancil
dalam Management Control System, “Management control is the process by which
managers assure that resources are obtained anf used effectively and
efficiently in accomplishement of the organization’s obyektives”. Manajemen
control adalah proses pemastian apakah sumber daya sudah diperoleh dan
digunakan seefektif dan seefisien mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi.
Karena berhubungan dengan SDM, maka disini lah pentingnya Publik Relation and
Human Relation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih Anda telah berkunjung ke blog saya, komentar, saran dan tulisan Anda sangat kami perlukan