Selasa, 27 September 2011

Konflik dan Cara Mengelolanya


Konflik dalam organisasi biasa dan sering terjadi dalam sebuah lembaga, konflik merupakan bagian dari dinamika sebuah organisasi. konflik bisa menjadi booom sekaligus juga sebagai benang perajut. karena dari sifat konflik ini maka lebih jelas, saya uraikan tentang beberapa hal terkait dengan masalah konflik dan manajemennnya.
Dalam teori konflik, pandangan terhadap konflik itu ada tiga. Pertama, pandangan tradisional yang menyatakan konflik tidak boleh ada lantaran akan berakibat tidak baik. Kedua, pandangan netral yang beranggapan bahwa konflik itu memang alami. Seandainya konflik itu muncul, seharusnya segera diselesaikan agar tidak mengganggu. Para ilmuwan social terbagi dalam persoalan apakah konflik sosial harus dipandang sebagai sesuatu yang rasional, konstruktif, dan berfungsi secara social, atau sesuatu yang irasional, patologis, dan tidak berfungsi secara social
Ketiga, pandangan modern yang beranggapan konflik seharusnya diciptakan karena dapat memajukan sistem. Saya memilih yang terakhir, bermain-main dengan manajemen konflik, tapi dengan keyakinan mendalam bahwa konflik yang kami ciptakan bermanfaat. 
Konflik menyebabkan terjadinya interaksi pada tataran yang lebih serius dari sekedar kompetisi. Meskipun konflik, kompetisi, dan kerjasama (cooperation) pada dasarnya saling berkaitan, konflik terjadi manakala tujuan, kebutuhan, dan nilai-nilai kelompok-kelompok yang bersaing bertabrakan.

Merumuskan Konflik
Beberapa Komponen Konflik
Aspek-aspek Positif dan Aspek-aspek Negatif Konflik
o   Konflik sebagai suatu kekuatan positif
o   Konflik sebagai suatu kekuatan negative

Tingkatan Konflik
o   Konflik antar pribadi
o   Konflik antar perorangan

Aneka macam gaya penanganan konflik
Riset tentang aneka macam gaya penanganan konflik:
o   Konflik Intra-Kelompok
o   Efek dari konflik intra kelompok atau proses kelompok
o   Efek proses kelompok atas konflik intra kelompok

Konflik Interkelompok
o   Perilaku di dalam kelompok
o   Hubungan-hubungan antara kelompok
o   Reaksi terhadap pilihan seorang pemenang

Konflik Intraorganisatoris
o   Konflik vertical
o   Konflik horizontal
o   Konflik garis-staf
o   Konflik peranan

Me-manage Konflik
o   Metode-metode struktural untuk mengurangi konflik
o   Dominasi posisi
Tindakan "Decoupling" (melepaskan ikatan)
o   Konsensus

Konfrontasi
o   Negosiasi
o   Konsultasi pihak ketiga

Mempromosi Konflik Kognitif
o   Penyelidikan dialektikal
o   Metode "penasihat setan" (The Devil's Advocate Method)

Konflik, Persaingan dan Kerja Sama
o   Pandangan yang berubah tentang Konflik
o   Konflik fungsional dan konflik disfungsional
o   Tipe-tipe konflik
o   Sumber-sumber konflik organisatoris

Dinamika dan Konsekuensi-konsekuensi Konflik Organisatoris
o   Dinamika konflik: ketidaksepakatan terhadap antagonisme

Metode-metode untuk Memanaje Konflik
o   Metode-metode untuk merangsang konflik
o   Sejumlah saran untuk merangsang timbulnya konflik
o   Metode-metode untuk mengurangi konflik

Metode-metode penyelesaian konflik
o   Dominasi dan Penekanan
o   Kompromis
o   Pemecahan problem integrative

Persoalan perubahan (Change)
o   Mengapa perubahan, demikian penting
o   Perubahan sebagai suatu proses
o   Perubahan dan reaksi manusia
o   Mengevaluasi perubahan yang terjadi

Reaksi terhadap perubahan yang terjadi
o   Penolakan
o   Toleransi
o   Penerimaan (Acceptance)

Tindakan manajerial
o   Tentangan terhadap perubahan
o   Menganalisis situasi perubahan
o   Persoalan konflik

Bentuk-bentuk konflik internal
o   Frustasi
o   Konflik Tujuan
o   Konflik organisatoris
o   Konflik yang dilembagakan
o   Konflik yang tampil ke permukaan (Emergent Conflict)
Konflik organisatoris formal dan konflik organisatoris inf

Tahapan dalam Manajemen

Manajemen sebagai suatu proses, memiliki tahapan-tahapan yang jelas. Beberapa ahli terjadi perbedaan pendapat dalam jumlah dan penamaan tahapannya.
  Harold Koontz & Cyrill O’Donnel: planning, organizing, staffing, directing, dan controlling
  Henry Fayol: planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling
  Luther Gulick: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting.
  George R. Terry : planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC)
Walaupun masing-masing ahli berbeda pendapat para pelaku organisasi banyak menggunakan teori George R. terry, karena disamping sederhana, juga sebenarnya mencakup tahapan-tahapan yang dikemukakan para ahli yang lain.

1.   Planning/Perencanaan
Adalah tahapan perencanaan dan perancangan. Dalam tahapan ini, seorang pelaku pelaku organisasi harus mampu meramalkan situasi pekerjaan dan bidang garapan yang akan dilaksanakan. Ia juga dituntut untuk mampu memvisualisasikan hambatan yang nantinya akan di temui dan hal yang paling penting dalam tahapan ini adalah kreatifitas.
2.   Organizing/pengorganisasian.
Adalah jembatan antara perencanaan dan pelaksanaan. Dalam tahapan ini dilakukan identifikasi dan klarifikasi kegiatan yang diperlukan, pengelompokan aktivitas menurut sumber daya manusia dan situasi, pendelegasian kekuasaan, koordinasi antar personil dan hubungan arus informasi, dan sebagainya. Pelaku organisasi selayaknya mengikuti pameo “the right man in the right place” demi efektifitas dan efisiensi kerja organisasi. Efektif artinya berhasil mencapai tujuan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya serta memuaskan seluruh pihak yang dilibatkan. Efisien artinya sesuai dengan rencana dan biaya yang dianggarkan. Hal yang paling penting dalam tahap ini adalah komunikasi antar personil.
3.   Actuating/penggiatan.
Adalah proses pengerahan, perangsangan, pembimbing, dan pengarahan sumber daya. manusia agar proaktif dan kreatif, bekerja penuh kesadaran dan tanggung jawab. Disinilah pentingnya kepemimpinan (leadership).
4.   Controlling/Pemantauan.
Adalah kegiatan memeriksa, mengkaji apakah pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana. Menurut Robert N. Antoni, Jhon Dearden dan Richard F. Vancil dalam Management Control System, “Management control is the process by which managers assure that resources are obtained anf used effectively and efficiently in accomplishement of the organization’s obyektives”. Manajemen control adalah proses pemastian apakah sumber daya sudah diperoleh dan digunakan seefektif dan seefisien mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi. Karena berhubungan dengan SDM, maka disini lah pentingnya Publik Relation and Human Relation.

Tugas Primary Nurse dan Assosiate Nurse


Sebagai seorang perawat yang berdinas di rumah sakit dimana rumah sakit tersebut sudah menerapkan sistem manajemen  pelayanan keperawatan profesional, maka harus dipahami tugas-tugas sebagai berikut:
Tugas Primery Nurse disebut PN sebagai berikut:
a.       Bertugas pada pagi hari
b.      Bersama PP menerima operan tugas jaga dari PP yang tugas jaga malam.
c.    Bersama PP melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien segera setelah operan tugas jaga setiap pasien.
d.      Beberapa PP melakukan doa bersama sebagai awal dan akhir tugas, dilakukan setelah selesai operan tugas jaga malam.
e.       Melakukan pre conference dengan semua PP yang ada dalam groupnya pada setiap awal dinas pagi.
f.       Membagi tugas / pasien kepada PP sesuai kemampuan dan beban kerja.
g.      Melakukan pengkajian, menetapkan masalah / diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan.
h.      Memonitor dan membimbing tugas PP
i.        Membantu tugas PP untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien
j.        Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan askep yang dilakukan oleh PP yang ada dibawah tanggung jawabnya.
k.      Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan.
l.        Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari PP untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya.
m.    Mendampingi PP dalam operan tugas jaga kepada PP yang tugas jaga berikutnya.
n.      Memperkenalkan PP yang ada dalam satu group / yang akan merawat selam apasien dirawat kepada pasien/ keluarga pasien.
o.      Menyelenggarakan diskusi kasus / conference dalam pertemuan rutin keperawatan diruangan minimal sebulan sekali.
p.      Menyelenggarakan diskusi kasus / conference sesuai prosedur.
q.      Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas.


Tugas Perawat Assosiate disebut sebagai (PA) sebagai berikut: :
1 .   Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada PA yang ada dalam satu group.
2  .      Melaksanakan konfirmasi / supervisi tentang kondisi pasien segera setelah operan setiap pasien.
3 .   Melakukan doa bersama setiap awal adan akhir tugas yang dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga.
4 .       Mengikuti preconference yang dilakukan PP setiap awal tugas jaga.
5 .       Melaksanaka asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan.
6 .       Melaksanakan monitoring respon pasien dan ada bukti direkam keperawatan.
7.    Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan.
8 .       Menerima keluhan pasien / keluarga dan berusaha untuk mengatasinya.
9.     Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
10.    Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan.
11. Mengikuti postconference yang diadakan oleh PP pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi/perkembangan demua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada PP.
12    Bila PP ada wajib mengenalkan PA yang ada dalam satu group yang akan memberikan asuhan keperawatan pada jaga berikutnya kepada pasien/keluarga pasien.
13    Mengikuti diskusi kasus / conference dengan dokter/ tim kesehatan lain setiap minggu sekali.
14    Mengikuti diskusi kasus/conference dalam pertemuan rutin keperawan di ruangan. 
15. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas PA

Senin, 26 September 2011

Strategi dalam Manajemen Waktu


Bagaimana yah Strategi dalam manajemen waktu?
Dalam praktek lapangan, strategi manajemen waktu terkadang banyak hal yang tidak terprediksi sebelumnya, namun bila kita lebih teliti lagi maka waktu akan sangat baik bila kita mengetahui strateginya, berikut tips strategi mengelola waktu :

1.    Tidak melakukan penundaan pekerjaan dan lakukan saat ini juga.
     Menunda pekerjaan merupakan pemboros waktu utama. Menetapkan batasan waktu akan mengurangi penundaan. Putuskan untuk menyediakan waktu minimal satu atau dua jam setiap hari bagi setiap pekerjaan dan sisihkan waktu ini setiap hari sampai pekerjaan itu selesai serta menentukan deadline waktu untuk tujuan yang harus dicapai.

2.    Belajar mendelegasikan
Agar tujuan kegiatan  dapat dicapai, maka perlu untuk mendelegasikan tanggung jawab. Pendelegasian dilakukan dengan rencana dan sasaran yang jelas. Pekerjaan yang dapat didelegasikan adalah pekerjaan yang kurang spesialistis. Tugas yang melibatkan sasaran utama organisasi  dan kegiatan disipliner tidak boleh di delegasikan.

3.    Lacak Aktivitas
     Kebanyakan orang akan menemukan kalau mereka memiliki tiga jam dalam tiap hari yang sebenarnya dapat digunakan untuk hal yang lebih membangun atau tindakan yang efisien. Kurangi waktu yang digunakan untuk bertelepon, membolak-balik majalah atau surfing di web yang tak mengahasilkan apapun, dan batasi kegiatan-kegiatan yang tak penting.

4.    Berkonsentrasi pada hasil.
     Banyak orang melewatkan waktu mereka sepanjang hari dengan aktivitas yang hiruk-pikuk, tapi hanya sedikit membuahkan hasil. Itu semua terjadi karena mereka tak berkonsentrasi pada hal yang benar, dengan lebih berkonsentrasi pada sedikit prioritas 'utama' secara teratur, akan dapat mencapai lebih banyak hal dalam waktu singkat.

5.    Merespon dengan cepat.
 Ketika memungkinkan, lakukan tindakan pada hari yang sama saat Anda menerimanya. Jangan biarkan komputer, meja dan pikiran Anda jadi bertumpuk dengan hal yang tak berguna.

6.   Bersikap Tegas, belajarlah berkata tidak pada orang lain.
    Berani untuk menolak permintaan dari rekan kerja, apabila beban kerja terlalu banyak hingga tidak mungkin memberi hasil baik. Waktu sangat berharga, jadi jangan biarkan orang lain menentukan atau memanfaatkan Anda untuk kepentingan rencana mereka. Batasi gangguan sebisa mungkin.
7. Ingat Prisip 80/20. 20% aktivitas Anda akan memberi Anda 80% dalam bentuk hasil. Tujuan Anda adalah mengubah ini untuk memastikan kalau Anda berkonsentrasi sebanyak usaha yang mungkin Anda lakukan untuk hasil tertinggi dari tujuan.

Semoga bermanfaat....