KOMUNIKASI ORGANISASI
by : Elis Hariana(A01001419) 2C
A.
Definisi
Komunikasi
Secara sempit komunikasi
diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih
penerima dengan maksud sadar mempengaruhi tingkah laku penerima.Dalam konteks
ini,setiap bentuk komunikasi setidaknya ada dua orang ataulebih yang saling
mengirimkan lambang yang memiliki makna tertentu.Lambang tersebut bisa bersifat
verbal dalam bentuk kata-kata atau berupa ungkapan nonverbal seperti ekspresi
atau ungkapan tertentu dan gerakan tubuh.Sedangkan dalam arti luas komunikasi
dideskripsikan sebagai setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun
nonverbal yang ditanggapi orang lain.Komunikasi tidak hanya sekedar
wawancara,namun setiap bentuk tingkah laku mengandung ungkapan tertentu yang
mengisyaratkan makna tertentu dari proses kominakasi.Ungkapan senada
disampaikan oleh Ross (1974) “ a transaction process involving a cognitive
sorting,selecting,and sending of symbols in such a way as to help a listener
elicit from his own mind a meaning or response similar to that intended by
communicator”.
B.
Komunikasi
organisasi
Komunikasi
Organisasi dapat
didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi
terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang
satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Gambar di atas ini melukiskan konsep suatu sistem
komunikasi organisasi. Garis yang putus-putus
melukiskan gagasan bahwa hubungan-hubungan
ditentukan secara alami; hubungan-hubungan
itu juga menunjukkan bahwa struktur suatu organisasi
bersifat luwes dan mungkin berubah sebagai respons terhadap kekuatan-kekuatan
lingkungan yang internal dan eksternal. Komunikasi organisasi terjadi kapan
pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu
organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah komunikasi di
antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi organisasi
menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan.
C.
Proses
Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan di
antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan,
dalam struktur lengkap yang khas
disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan
vertikal di dalam perusahaan, sehingga
pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen]
[lihat skema Internal Audience]
Dua dimensi
komunikasi internal
:
a) Komunikasi
vertikal : Komunikasi
dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two
way traffic communication].
"
Downward Communication ! komunikasi atas ke bawah. Contoh pimpinan
memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah,pengumuman,
rapat, majalah intern [lihat contoh skema]
" Upward
communication ! dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan laporan,
saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan [lihat
contoh skema]
Hambatannya adalah
apabila saluran komunikasi dalam organisasi tidak berjalan atau digunakan
sebagaimana mestinya, karena hal ini berpengaruh terhadap operasional
organisasi [perusahaan].
b)
Komunikasi
horisontal
Komunikasi mendatar, antara
anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal, lain dengan
komunikasi vertikal yang formal.
Komunikasi terjadi tidak dalam
suasana kerja ! employee relation dan sering timbul rumours,
grapevine, gossip.
c)
Komunikasi Diagonal
Komunikasi antara pimpinan
seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.
2. Komunikasi Ekternal
Komunikasi antara pimpinan
organisasi [perusahaan] dengan khalayak audience di luar organisasi. [lihat
skema ekternal audience].
v Komunikasi dari organisasi kepada
khalayak ! bersifat informatif Majalah, Press release/ media release,
Artikel surat kabar atau
majalah,
Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll
v " Komunikasi dari khalayak
kepada organisasi
Komunikasi
Kolaboratif dalam Organisasi Bisnis
To meet the challenge in the workplace today
requires.
Setiap
staf pada bagian manapun seharusnya :
#
Relationship Oriented ! Networking ! sinergi
#
Service Focused ! berpikir pada pelayanan
#
Customer Commited ! mempunyai komitmen pd pelanggan
#
Facilitative [media saluran/pendukung]
#
Forward Thinking ! berpikir kedepan
#
Value Added [nilai tambah ! selalu berusaha mengupdate kemampuan
komunikasi]
# Team Driven [serba
tim] and leaders [mampu tampil sebagai pemimpin]
D.
Cara
Pimpinan Berkomunikasi
Pimpinan
berkomunikasi dalam beberapa cara berikut :
menyampaikan,menjual,berperan-serta,mendelegasikan,mendengar,memberikan dan
menerima umpan balik.
v
Menyampaikan,menjual,berperan-serta,dan
mendelegasikan
Hersey dan Blanchard
(1977) menggunakan teori kepemimpinan situasional untuk menggolomhkan dan
menjelaskan kata kerja aktif dari tiap bentuk perilaku pemimpin.
v
Mendengar
Mendengar membutuhkan
kemampuan untuk menyesuekan diri dengan orang lain,lingkungan dan mengartikan
pesan yang terkatakan dan tidak terkatakan( La Monica 1979),Davis(1981)
menyatakan bahwa mendengar (hear) menggunakan telinga tetapi mendengarkan
(listen) adalah proses pemikiran.
v
Memberi
dan Menerima umpan balik
Wang dan Hawkins
(1980) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif membutuhkan umpan balik.Tujuan
umpan balik adalah meningkatkan pengertian bersama tentang perilaku,perasaan
dan motivasi,memfasilitasi pengembangan hubungan yang saling percaya dan
terbuka di antara manusia dan memberikan informasi tentang efek perilaku
seseorang pada orang lain(La Monica 1979).
E.
Hambatan
Komunikasi
I.
"
Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya
temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga
saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi.
Menurut Cruden dan Sherman dalam
bukunya Personel Management, 1976,jenis hambatan teknis dari komunikasi
:
# Tidak adanya rencana atau prosedur
kerja yang jelas
# Kurangnya informasi atau
penjelasan
# Kurangnya ketrampilan membaca
# Pemilihan media [saluran] yang
kurang tepat.
II.
"
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi
hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara secara efektif.
Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses
pertukaran timbal balik arti dan pengertian [komunikator dan komunikan], tetapi
seringkali proses penafsirannya keliru.TIDAK ADANYA hubungan antara Simbol
[kata] dan apa yang disimbolkan [arti atau penafsiran], dapat mengakibatkan
kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan
sebenarnya.Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator HARUS
memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan
melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
III.
"
Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor,
emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan
atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang, dll.
Menurut Cruden dan Sherman
:
# Hambatan yang berasal dari
perbedaan individual manusia.
Perbedaan persepsi, perbedaan
umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan mendengarkan,
perbedaan status, pencairan
informasi, penyaringan informasi.
# Hambatan yang ditimbulkan
oleh iklim psikologis dalam organisasi.
Suasana iklim kerja dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas komunikasi
Organisasi
Daftar
Pustaka
1)Arwani.(2003).Komunikasi
dalam keperawatan.EGC.Jakarta
2)Pace
R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi Organisasi, ROSDA, Bandung 2000
3)
Uchjana Effendi, Onong., Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Remaja
Rosdakarya,Bandung 1992
4)Jiwanto,
Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan Manajemen
& Andi Offset, Yogyakrta.1985
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih Anda telah berkunjung ke blog saya, komentar, saran dan tulisan Anda sangat kami perlukan