KOMUNIKASI
ORGANISASI
Komunikasi organisasi
adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok
formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi
organisasi adalah pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu.
Suatu
organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis
antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui
oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan,
pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal
adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Gambaran
Sistem Komunikasi Organisasi
Unit Komunikasi
- Suatu sistem didefinisikan oleh
Pool [1973] sebagai “setiap entitas berkelanjutan yang mampu berada dalam
dua keadaan atau lebih” .
- Dalam suatu sistem komunikasi,
keadaan itu adalah hubungan antara orang-orang.
- Dalam
suatu sistem komunikasi organisasi keadaan tsb adalah hubungan antara orang-orang
dalam jabatan-jabatan [posisi-posisi] .
PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunukasi
internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan
dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran
gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan
dapat berjalan.
Empat Dimensi Komunikasi organisasi
1. Downward communication
Yaitu
komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi
arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
1. Pemberian
atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
2. Penjelasan
dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job
retionnale)
3. Penyampaian
informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
4. Pemberian
motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada
4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972):
a) Metode
tulisan
b) Metode
lisan
c) Metode
tulisan diikuti lisan
d) Metode
lisan diikuti tulisan
2. Upward communication
Yaitu
komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada
atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
Ø Penyampaian
informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
Ø Penyampaian
informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat
diselesaikan oleh bawahan
Ø Penyampaian
saran-saran perbaikan dari bawahan
Ø Penyampaian
keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Komunikasi
ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir
kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi
dari bawah.
Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa
komunikasi ke atas terlihat amat sulit:
1. Kecenderungan
bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
2. Perasaan
bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
3. Kurangnya
penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
4. Perasaan
bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan
pegawai
3. Horizontal communication
Yaitu
komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang
memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi
arus komunikasi horisontal ini adalah:
1. Memperbaiki
koordinasi tugas
2. Upaya
pemecahan masalah
3. Saling
berbagi informasi
4. Upaya
pemecahan konflik
5. Membina
hubungan melalui kegiatan bersama
4. Interline communication
Yaitu
tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional.
Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena
biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena
terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan
orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain,
diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.
Ada
dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran:
a) Setiap
pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih
dahulu dari atasannya langsung
b) Setiap
pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan
hasil komunikasinya kepada atasannya
Komunikasi
Eksternal
§ Komunikasi
dari organisasi kepada khalayak ! bersifat informatif
ú Majalah,
Press release/ media release, Artikel surat kabar atau
ú majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll
§ "
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi
§ Komunikasi Kolaboratif dalam Organisasi Bisnis
ú To
meet the challenge in the workplace today requires.
§ Setiap
staf pada bagian manapun seharusnya :
ú #
Relationship Oriented ! Networking ! sinergi
ú #
Service Focused ! berpikir pada pelayanan
ú #
Customer Commited ! mempunyai komitmen pd pelanggan
ú #
Facilitative [media saluran/pendukung]
ú #
Forward Thinking ! berpikir kedepan
ú #
Value Added [nilai tambah ! selalu berusaha mengupdate kemampuan komunikasi]
ú #
Team Driven [serba tim] and leaders [mampu tampil sebagai pemimpin]
Efektivitas
komunikasi dlm organisasi dipengaruhi oleh bbrp faktor :
- Saluran komunikasi formal
- Struktur organisasi
- Spesialisasi jabatan
- Pemilikan informasi
1. Saluran
komunikasi formal (SKF)
SKF mempengaruhi
efektifitas komunikasi dg 2 cara :
-
Liputan sal. Formal makin melebar sesuai
dg tumbang organisasi
ex. Komunikasi efektif
sulit dicapai dlm organisasi yg besar dan cabang2nya menyebar
-
SKF dapat menghambat aliran informasi
antar tingkat organisasi
ex. Penyampaian informasi dari tingkat bawah dapat disampaikan
pada petugas diatasnya, tdk selalu langsung pada manager/direktur
2. Struktur
wewenang organisasi
-
Perbedaan kekuasaan dan kedudukan
(status) dlm organisasi akan menentukan pihak2 yang berkomunikasi dg seseorang
serta isi & ketepatan komunikasi
3. Spesialisasi
jabatan
-
Para anggota suatu kelompok kerja yang
sama akan cenderung berkomunikasi dg istilah, tujuan, waktu dan gaya yang sama
-
Komunikasi antar kelompok yang berbeda
cenderung terhambat
Komunikasi
dalam tim
Untuk
mendorong terjadinya komunikasi, pemimpin tim harus memperhatikan prinsip-prinsip
berikut :
Seluruh
anggota tim harus bebas mengemukakan dan menjelaskan pandangan-pandangan mereka dan harus disorong bertindak seperti
itu.
REFERENSI
jihadi.staff.umm.ac.id/files/2010/01/2_komunikasi_organisasi.pdf
Muhammad,
Arni.2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Pace,
R Wayne dan Faules Don F.2006. Komunikasi Organisasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
www.scribd.com/doc/23481927/komunikasi-dalam-organisasi
herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/komunikasi-dalam-organisasi.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih Anda telah berkunjung ke blog saya, komentar, saran dan tulisan Anda sangat kami perlukan