KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A.
PENGERTIAN
Organisasi atau Organization atau
bersumber dari kata kerja bahasa Latin Organizare ! to
form as or into a whole consisting of interdependent or
coordinated parts [membentuk sebagai
atau menjadi keseluruhan dari bagian-
bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi] Evert M.
Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya
Communications in Organization "a stable system of individuals who work
togather to achieve, through a hierarchy of ranks and division of labour,
common goals" [Suatu sistem yang
mapan dari mereka
yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang
kepangkatan dan pembagian tugas] Robert
Bonnington dan
Berverd E.
Needles, Jr. dalam
bukunya Modern
Business : A Systems Approach
Organization is the
means by which management
coordinates material and human
resources through the design of
a formal structure of
tasks and authority [Organisasi
adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber
daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang]
Ditinjau dari aspek Business, organisasi adalah sarana
manajemen [ditinjau dari aspek kegiatannya, bukan struktur].
" Tujuan organisasi TIDAK MUNGKIN
tercapai tanpa manajemen.
" Manajemen
TIDAK MUNGKIN ada tanpa
organisasi. Manajemen ada, jika ada tujuan
yang akan dicapai atau diselesaikan.
Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan organisasi terletak
pada peninjauannya yang terfokus kepada
manusia-manusia yang terlibat
dalam mencapai tujuan organisasi.
" Bentuk komunikasi apa yang terjadi
" Metode dan teknik apa yang dipakai
" Media apa yang dipakai
" Bagaimana prosesnya, dan faktor apa
saja penghambatnya
Tujuan utama dalam
mempelajari komunikasi adalah
memperbaiki organisasi. Memperbaiki
organisasi biasanya ditafsirkan
sebagai “memperbaiki
hal-hal untuk mencapai tujuan
manajemen”. Dengan kata
lain, orang mempelajari komunikasi
organisasi organisasi untuk menjadi
menajer yang lebih baik.
Sebagian penulis berpendapat bahwa
manajemen adalah komunikasi. Seringkali
teori tradisional dan petunjuk
mengenai organisasi dan komunikasi
organisasi ditulis dari suatu
perspektif manajerial dan
sangat menekankan suatu pandangan obyektif.
Karenanya, saya
memandang studi komunikasi
organisasi sebagai landasan
kuat bagi karier dalam
manajemen, pengembangan sumber
daya manusia, dan komunikasi
perusahaan, dan tugas-tugas lain yang berorientasikan manusia dalam
organisasi.
B.
DEFINISI FUNGSIONAL KOMUNIKASI
ORGANISASI
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai
pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan hierarkis
antara yang
satu dengan
lainnya dan
berfungsi dalam
suatu lingkungan.
Garis yang putus- putus
melukiskan gagasan bahwa
hubungan-hubungan
ditentukan secara alami; hubungan- hubungan
itu juga menunjukkan bahwa
struktur suatu organisasi
bersifat luwes dan mungkin berubah sebagai
respons terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan yang internal dan eksternal.
Komunikasi organisasi
terjadi kapan pun,
setidak-tidaknya satu orang
yang menduduki suatu jabatan
dalam suatu organisasi menafsirkan
suatu pertunjukkan. Karena
fokusnya adalah komunikasi
di antara anggota-anggota
suatu organisasi. Analisi
komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak
transaksi yang terjadi secara simultan.
C.
UNIT KOMUNIKASI
Suatu sistem didefinisikan oleh Pool
[1973] sebagai “setiap entitas
berkelanjutan yang mampu berada
dalam dua keadaan atau lebih”
. Dalam suatu sistem
komunikasi, keadaan itu adalah hubungan
antara orang-orang. Dalam suatu
sistem komunikasi organisasi keadaan tsb
adalah hubungan antara orang-orang dalam jabatan-jabatan [posisi-posisi]
. Unit mendasar komunikasi organisasi adalah
seseorang dalam suatu jabatan.
Orang bisa disosialisasikan
oleh jabatan, menciptakan suatu lingkaran yang lebih sesuai dengan
keadaan jabatan, pada saat yang sama jabatan tsb
dipersonalisasikan, menghasilkan
suatu figur atau gambar yang
sesuai dengan keadaan orang tsb.
Bila kita melihat apa yang terjadi ketika seseorang terlibat
dalam komunikasi, kita menemukan bahwa terdapat dua bentuk umum tindakan yang
terjadi :
1. Penciptaan pesan atau,
lebih tepatnya, penciptaan
pertunjukkan [to display menurut Random House Dictionary of The
English Language 1987 : anda membawa sesuatu untuk diperhatikan seseorang atau
orang lain; menyebarkan seseuatu sehingga sesuatu tsb dapat terlihat secara
lengkap dan menyenangkan] .
2. Penafsiran pesan atau
penafsiran pertunjukkan [to intepret
: menguraikan atau memahami sesuatu dengan suatu cara
tertentu].
D.
PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI
1.
KOMUNIKASI INTERNAL
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan
dalam suatu perusahaan, dalam struktur
lengkap yang khas disertai
pertukaran gagasan secara
horisontal dan vertikal di
dalam perusahaan, sehingga
pekerjaan berjalan [operasi dan
manajemen]
Dua dimensi komunikasi internal :
a.
KOMUNIKASI VERTIKAL ! Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke
pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic communication].
"
Downward
Communication
! komunikasi
atas ke bawah.
Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan,
perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
" Upward communication ! dari bawah
ke atas. Contoh staf memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan,
kotak saran, dsb kepada pimpinan.
Hambatannya adalah apabila saluran komunikasi dalam
organisasi tidak berjalan atau digunakan sebagaimana mestinya, karena hal
ini berpengaruh terhadap operasional organisasi [perusahaan].
Organisasi terdiri atas sejumlah orang; melibatkan keadaan
saling bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi; koordinasi
mensyaratkan komunikasi. Interkasi antara
pimpinan organisasi [top manajer
dengan middle manager] dengan audience di luar
organisasi.
Manajer = pemimpin organisasi [swasta, BUMN atau pemerintah]
peranannya dapat berpengaruh terhadap internal public [karyawan] dan external
public [di luar organisasi, tetapi ada pengaruhnya]
1) Peranan Antarpersona [Interpersonal Role]
" Peranan Tokoh [figurhead role]
" Peranan Pemimpin [leader role]
" Peranan Penghubung [liaison
role]
2) Peranan Informasional [Informational Role]
" Peranan Monitor [monitor
role]
" Peranan Penyebar
[disseminator role]
" Peranan Jurubicara [spokesman
role]
3) Peranan Memutuskan [Decisional Role]
" Peranan Wiraswasta
[enterpreneur role]
" Peranan Pengendali Gangguan
[distrurbance handler role]
" Peranan Penentu Sumber
[resource allocator role]
" Peranan Perunding [negotiator role]
MODEL
PROSES KOMUNIKASI ANTAR-PRIBADI
JOHARI'S
WINDOW
I
OPEN
AREA
Known by
ourselves and known by others
|
II
BLIND
AREA
(blindspot)
Known by
other, not known by ourselves
|
III
HIDDEN
AREA
(Tedeng
aling-aling /façade)
Known by
ourselves but not
known by
other
|
IV
(tidak
diketahui)
Not
known by ourselves and not known by other
|
Diketahui disri
sendiri
tidak diketahui diri sendiri
Prof . Harry Ingham and Joseph Luft ., Of Human Interaction,
National Press Books, Palo Alto California, 1969.
2.
KOMUNIKASI HORISONTAL = komunikasi mendatar, antara anggota staf.
dengan anggota
staf. Berlangsung tidak
formal, lain dengan komunikasi
vertikal yang formal. Komunikasi terjadi
tidak dalam suasana kerja
! employee relation dan sering
timbul rumours, grapevine, gossip.
3.
KOMUNIKASI DIAGONAL [CROSS
COMMUNICATION]
Komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai
seksi/bagian lain.
a.
KOMUNIKASI EKSTERNAL
Komunikasi antara pimpinan organisasi [perusahaan] dengan
khalayak audience di luar organisasi.
" Komunikasi dari organisasi kepada
khalayak ! bersifat informatif Majalah, Press
release/ media release,
Artikel surat kabar atau majalah, Pidato,
Brosur, Poster, Konferensi pers, dll
" Komunikasi dari khalayak
kepada organisasi
Komunikasi Kolaboratif dalam Organisasi Bisnis
To meet the challenge in the workplace today requires.
Setiap staf pada bagian manapun seharusnya :
1) Relationship Oriented ! Networking ! sinergi
2) Service Focused ! berpikir pada pelayanan
3) Customer Commited ! mempunyai komitmen pd pelanggan
4) Facilitative [media saluran/pendukung]
5) Forward Thinking ! berpikir kedepan
6) Value Added [nilai tambah ! selalu berusaha mengupdate
kemampuan komunikasi]
7) Team Driven [serba tim] and leaders [mampu tampil sebagai
pemimpin]
E.
HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi
teknologi, semakin berkurang dengan adanya
temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi
dan informasi, sehingga saluran
komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media
komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976,
jenis hambatan teknis dari komunikasi :
1. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
2. Kurangnya informasi atau penjelasan
3. Kurangnya ketrampilan membaca
4. Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantic menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau idea secara secara efektif.
Definisi semantik sebagai studi atas
pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata
membantu proses
pertukaran timbal balik
arti dan pengertian [komunikator
dan komunikan], tetapi
seringkali proses penafsirannya keliru.
TIDAK ADANYA hubungan antara
Simbol [kata] dan apa
yang disimbolkan[arti atau penafsiran],
dapat mengakibatkan kata yang dipakai
ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini,
seorang komunikator HARUS memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan
karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata
yang dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka
pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan
alat-alat pancaindera seseorang, dll.
Menurut Cruden dan Sherman :
a.
Hambatan yang berasal dari
perbedaan individual manusia.
Perbedaan persepsi,
perbedaan umur, perbedaan
keadaan emosi, ketrampilan mendengarkan,
perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi.
b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam
organisasi.
Suasana iklim kerja dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan
efektifitas komunikasi organisasi.
Referensi :
1. Pace R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi Organisasi,
ROSDA, Bandung 2000
2. Uchjana Effendi, Onong., Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek,
Remaja Rosdakarya, Bandung 1992
3. Jiwanto, Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat
Pengembangan Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta 1985
KOMUNIKASI
ORGANISASI
A.
Pengertian
Komunikasi Organisasi adalah
penafsiran pesan diantara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari
organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri
dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hirarki antara yang satu dengan
lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Unit komunikasi adalah dalam sistem
komunikasi keadaan tersebut adalah hubungan antara orang – orang dalam
jabatan-jabatan (posisi-posisi). Unit
mendasar komunikasi organisasi
adalah seseorang dalam suatu jabatan. Orang bisa disosialisasikan oleh jabatan,
menciptakan suatu lingkaran yang lebih sesuai dengan keadaan jabatan, pada saat
yang sama jabatan itu dipersonalisasikan, menghasilkan suatu figur atau gambar
yang sesuai dengan keadaan orang tersebut.
Posisi dalam jabatan menentukan
komunikasi dalam jabatan-jabatan.Komunikasi timbul apabila satu orang
menciptakan pesan lalu yang lain menafsirkan, menjadi sebuah pertunjukan dan
menciptakan pesan baru.
Proses Komunikasi Organisasi :
Terdiri dari komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
1)
Komunikasi internal terdiri dari 3
dimensi :
1.
Komunikasi vertikal : ada hubungan
timbal balik antara pimpinan dan staff maupun sebaliknya. (Two Way Traffic
Communication).Bersifat Formal.
a.
Downward Communication : komunikasi
atas ke bawah. Contohnya : pimpinan memberikan
instruksi,petunjuk,informasi,penjelasan,perintah,pengumuman,rapat.
b.
Upward Communication : komunikasi
bawah ke atas. Contohnya : staf memberikan laporan,saran,pengaduan,kritikan.
2.
Komunikasi Horisontal : komunikasi
mendatar,komunikasi terjadi tidak dalam suasana kerja. Bersifat tidak formal :
Employee relation dan sering timbul rumours (pembicaraan yang lebih banyak
faktanya), grapevine (komunikasi acak-acakan),gossip.
3.
Komunikasi Diagonal (Cross
Comunication) : komunikasi antara pimpinan seksi atau bagian lain dengan
pegawai seksi atau bagian lain.
2)
Komunikasi Eksternal : komunikasi
dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif. Wujudnya berupa
majalah,press release atau media release,artikel,surat kabar atau
majalah,pidato,brosur,poster.
B.
Komunikasi Kolaboratif Dalam
Organisasi Bisnis
Setiap staff pada bagian manapun
seharusnya :
1.
Relationship Oriented : Networking,
sinergi
2.
Service Focused : berpikir
pada pelayanan
3.
Customer Commited : mempunyai
komitmen pada pelanggan
4.
Facilitative (media saluran atau
pendukung)
5.
Forward Thinking : berpikir kedepan
6.
Value Added (nilai tambah : selalu
berusaha mengupdate kemampuan komunikasi)
7.
Team Driven (serba tim) and leaders
(mampu tampil sebagai pemimpin)
C.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas
komunikasi dalam organisasi :
1.
Saluran komunikasi formal (SKF)
SKF mempengaruhi efektifitas
komunikasi dengan 2 cara :
a.
Liputan saluran Formal makin melebar
sesuai dg tumbang organisasi.
Cth : Komunikasi efektif sulit
dicapai dalam organisasi yg besar dan cabang-cabangnya menyebar.
b.
SKF dapat menghambat aliran
informasi antar tingkat organisasi.
Cth : Penyampaian informasi dari
tingkat bawah dapat disampaikan pada petugas diatasnya, tidak selalu langsung
pada manager atau direktur.
2.
Struktur organisasi
Perbedaan kekuasaan dan kedudukan
(status) dalam organisasi akan menentukan pihak-pihak yang berkomunikasi dengan
seseorang serta isi & ketepatan komunikasi
3.
Spesialisasi jabatan
a.
Para anggota suatu kelompok kerja
yang sama akan cenderung berkomunikasi dengan istilah, tujuan, waktu dan gaya
yang sama
b.
Komunikasi antar kelompok yang
berbeda cenderung terhambat
4.
Pemilikan informasi
Individu yang mempunyai informasi
khusus dan pengetahuan tentang pekerjaan mereka
Cth : Kepala bidang perawatan,
kepala tata usaha
D.
Komunikasi dalam Tim
Untuk mendorong terjadinya
komunikasi, pemimpin tim harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
1.
Seluruh anggota tim harus bebas
mengemukakan dan menjelaskan pandangan-pandangan mereka dan harus
didorong bertindak seperti itu.
2.
Pesan baik lisan maupun tertulis
harus jelas, bahasa mudah dimengerti
3.
Komunikasi dapat berjalan bila
antara komunikator dan komunikan terjadi hubungan yg baik
4.
Perbedaan pendapat harus diarahkan
pada hal yang konstruktif
KOMUNIKASI
ORGANISASI
A.
Pengertian
Komunikasi Organisasi adalah
penafsiran pesan diantara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari
organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri
dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hirarki antara yang satu dengan
lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Unit komunikasi adalah dalam sistem
komunikasi keadaan tersebut adalah hubungan antara orang – orang dalam
jabatan-jabatan (posisi-posisi). Unit mendasar
komunikasi organisasi adalah seseorang dalam
suatu jabatan. Orang bisa disosialisasikan oleh jabatan, menciptakan suatu
lingkaran yang lebih sesuai dengan keadaan jabatan, pada saat yang sama jabatan
itu dipersonalisasikan, menghasilkan suatu figur atau gambar yang sesuai dengan
keadaan orang tersebut.
Posisi dalam jabatan menentukan
komunikasi dalam jabatan-jabatan.Komunikasi timbul apabila satu orang
menciptakan pesan lalu yang lain menafsirkan, menjadi sebuah pertunjukan dan
menciptakan pesan baru.
Proses Komunikasi Organisasi :
Terdiri dari komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
1)
Komunikasi internal terdiri dari 3
dimensi :
1.
Komunikasi vertikal : ada hubungan
timbal balik antara pimpinan dan staff maupun sebaliknya. (Two Way Traffic
Communication).Bersifat Formal.
a.
Downward Communication : komunikasi
atas ke bawah. Contohnya : pimpinan memberikan
instruksi,petunjuk,informasi,penjelasan,perintah,pengumuman,rapat.
b.
Upward Communication : komunikasi
bawah ke atas. Contohnya : staf memberikan laporan,saran,pengaduan,kritikan.
2.
Komunikasi Horisontal : komunikasi
mendatar,komunikasi terjadi tidak dalam suasana kerja. Bersifat tidak formal :
Employee relation dan sering timbul rumours (pembicaraan yang lebih banyak
faktanya), grapevine (komunikasi acak-acakan),gossip.
3.
Komunikasi Diagonal (Cross
Comunication) : komunikasi antara pimpinan seksi atau bagian lain dengan
pegawai seksi atau bagian lain.
2)
Komunikasi Eksternal : komunikasi
dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif. Wujudnya berupa
majalah,press release atau media release,artikel,surat kabar atau
majalah,pidato,brosur,poster.
B.
Komunikasi Kolaboratif Dalam
Organisasi Bisnis
Setiap staff pada bagian manapun
seharusnya :
1.
Relationship Oriented : Networking,
sinergi
2.
Service Focused : berpikir
pada pelayanan
3.
Customer Commited : mempunyai
komitmen pada pelanggan
4.
Facilitative (media saluran atau
pendukung)
5.
Forward Thinking : berpikir kedepan
6.
Value Added (nilai tambah : selalu
berusaha mengupdate kemampuan komunikasi)
7.
Team Driven (serba tim) and leaders
(mampu tampil sebagai pemimpin)
C.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas
komunikasi dalam organisasi :
1.
Saluran komunikasi formal (SKF)
SKF mempengaruhi efektifitas
komunikasi dengan 2 cara :
a.
Liputan saluran Formal makin melebar
sesuai dg tumbang organisasi.
Cth : Komunikasi efektif sulit
dicapai dalam organisasi yg besar dan cabang-cabangnya menyebar.
b.
SKF dapat menghambat aliran
informasi antar tingkat organisasi.
Cth : Penyampaian informasi dari
tingkat bawah dapat disampaikan pada petugas diatasnya, tidak selalu langsung
pada manager atau direktur.
2.
Struktur organisasi
Perbedaan kekuasaan dan kedudukan
(status) dalam organisasi akan menentukan pihak-pihak yang berkomunikasi dengan
seseorang serta isi & ketepatan komunikasi
3.
Spesialisasi jabatan
a.
Para anggota suatu kelompok kerja
yang sama akan cenderung berkomunikasi dengan istilah, tujuan, waktu dan gaya
yang sama
b.
Komunikasi antar kelompok yang
berbeda cenderung terhambat
4.
Pemilikan informasi
Individu yang mempunyai informasi
khusus dan pengetahuan tentang pekerjaan mereka
Cth : Kepala bidang perawatan,
kepala tata usaha
D.
Komunikasi dalam Tim
Untuk mendorong terjadinya
komunikasi, pemimpin tim harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
1.
Seluruh anggota tim harus bebas
mengemukakan dan menjelaskan pandangan-pandangan mereka dan harus
didorong bertindak seperti itu.
2.
Pesan baik lisan maupun tertulis
harus jelas, bahasa mudah dimengerti
3.
Komunikasi dapat berjalan bila
antara komunikator dan komunikan terjadi hubungan yg baik
4.
Perbedaan pendapat harus diarahkan
pada hal yang konstruktif
KOMUNIKASI ORGANISASI
Definisi
Fungsional Komunikasi Organisasi
v Komunikasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu.
v Suatu
organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis
antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan
v Unit mendasar komunikasi organisasi adalah seseorang dalam
suatu jabatan. Orang bisa disosialisasikan oleh jabatan, menciptakan suatu
lingkaran yang lebih sesuai dengan keadaan jabatan, pada saat yang sama jabatan
tsb dipersonalisasikan, menghasilkan suatu figur atau gambar yang sesuai dengan
keadaan orang tsb.
Proses Komunikasi Organisasi
v Komunikasi Internal
Tiga
Dimensi komunikasi internal :
ú Komunikasi
Vertikal adalah Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke
pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic communication].
Downward
Communication komunikasi atas ke bawah. Contoh pimpinan
memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
Upward
communication dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan laporan,
saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan.
ú Komunikasi
Horizontal
Komunikasi
mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal,
lain dengan komunikasi vertikal yang formal.
ú Komunikasi
Diagonal (Cross Comunication)
Komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai
seksi/bagian lain.
v Komunikasi Eksternal
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak, bersifat
informative.
ü Majalah,
Press release/ media release, Artikel surat kabar atau majalah,
Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll
Komunikasi Kolaboratif dalam Organisasi
Bisnis
ü To
meet the challenge in the workplace today requires.
Setiap
staf pada bagian manapun seharusnya :
§ Relationship Oriented ! Networking !
sinergi
§ Service Focused (berpikir pada
pelayanan )
§ Customer Commited (mempunyai
komitmen pd pelanggan )
§ Facilitative [media
saluran/pendukung]
§ Forward Thinking (berpikir kedepan )
§ Value Added [nilai tambah selalu
berusaha mengupdate kemampuan komunikasi]
§ Team
Driven [serba tim] and leaders [mampu tampil sebagai pemimpin]
Efektivitas
komunikasi dlm organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Saluran komunikasi formal
SKF
mempengaruhi efektifitas komunikasi dg 2 cara :
Ø Liputan sal. Formal makin melebar
sesuai dengan tumbang organisasi
Contoh: Komunikasi efektif sulit dicapai dalam
organisasi yang besar dan cabang-cabangnya menyebar.
Ø SKF dapat menghambat aliran
informasi antar tingkat organisasi
Contoh:
Penyampaian informasi dari tingkat bawah dapat disampaikan pada petugas
diatasnya, tidak selalu langsung pada manager/direktur
- Struktur organisasi
Perbedaan
kekuasaan dan kedudukan (status) dalam organisasi akan menentukan pihak-pihak
yang berkomunikasi dengan seseorang serta isi & ketepatan komunikasi.
- Spesialisasi jabatan
Para
anggota suatu kelompok kerja yang sama akan cenderung berkomunikasi dg istilah,
tujuan, waktu dan gaya yang sama
Komunikasi
antar kelompok yang berbeda cenderung terhambat
- Pemilikan informasi
Individu
yang mempunyai informasi khusus dan pengetahuan tentang pekerjaan mereka.
Contoh:
Kepala bidang perawatan, kepala tata usaha
Komunikasi
Dalam Tim
Untuk
mendorong terjadinya komunikasi, pemimpin tim harus memperhatikan prinsip2
berikut :
- Seluruh anggota tim harus bebas
mengemukakan dan menjelaskan pandangan-pandangan mereka dan harus disorong
bertindak seperti itu.
- Pesan baik lisan/tertulis harus
jelas, bahasa mudah dimengerti
- Komunikasi dapat berjalan bila
antara komunikator dan komunikan terjadi hubungan yg baik
- Perbedaan pendapat harus
diarahkan pada hal yang konstruktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih Anda telah berkunjung ke blog saya, komentar, saran dan tulisan Anda sangat kami perlukan