Winda Febrianti
KOMUNIKASI
ORGANISASI
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai
pertunjukkan dan penafsiran pesan
di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu
sistem didefinisikan oleh Pool (1973) sebagai “setiap entitas berkelanjutan
yang mampu berada dalam dua keadaan
atau lebih”. Dalam suatu sistem komunikasi, keadaan itu adalah hubungan antara orang-orang dan hubungan antara orang-orang dalam jabatan-jabatan
(posisi-posisi) . Unit mendasar komunikasi organisasi
adalah seseorang dalam suatu jabatan. Seperangkat perilaku peranan orang dalam
berkomunikasi: orang yang berkomunikasi dapat
menciptakan dan yang lain dapat menafsirkan maksud atau arti dalam sebuah pesan
tersebut, seseorang yang berkomunikasi dapat
saling mempertunjukkan ekpresi wajah ataupun tingkah laku saat berkomunikasi,dan orang yang berkomunikasi dapat
menyampaikan pesan dan yang lain dapat menerima pesan tersebut. Ronald
Adler dan George Rodman dalam buku Understanding
Human Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi dari
kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Downward communication,
yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus
komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja
(job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa
suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c) Penyampaian informasi mengenai
peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk
bekerja lebih baik.
2. Upward
communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke
atas ini adalah:
a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah
dilaksanakan
b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang
tidak
dapat diselesaikan oleh bawahan
c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya.
3. Horizontal / Lateral communication,
yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian
yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal
ini adalah:
a) Memperbaiki
koordinasi tugas
b) Upaya
pemecahan masalah
c) Saling berbagi informasi
d) Upaya pemecahan konflik
e) Membina hubungan melalui kegiatan
bersama.
Proses Komunikasi Organisasi
1.
Komunikasi Internal meliputi :
a. Komunikasi Vertikal adalah komunikasi dari pimpinan ke staff, dan
dari staf ke pimpinan dengan cara
timbal balik (two way traffic communication).
" Downward
Communication” : komunikasi atas ke
bawah. Contoh pimpinan
memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman,
rapat.
" Upward
communication “ : dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dan
lain-lain kepada pimpinan.
b. Komunikasi Horizontal adalah komunikasi
mendatar antara anggota staf dengan anggota staf yang lain bersifat tidak
formal. Contoh : gossip, grapevine, employee relation dan sering timbul rumor.
c. Komunikasi Diagonal adalah komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai
seksi/bagian lain.
2. Komunikasi
Eksternal adalah komunikasi dari organisasi kepada khalayak ataupun dari
khalayak kepada organisasi dan bersifat informatif. Contoh : majalah, brosur,
poster, konferensi pers, dll.
Komunikasi
Kolaboratif dalam Organisasi Bisnis
To meet the
challenge in the workplace today requires.
Setiap staf pada bagian manapun
seharusnya :
1.
Relationship Oriented ! Networking
! sinergi
2.
Service Focused : berpikir pada
pelayanan
3.
Customer Commited : mempunyai
komitmen pada pelanggan
4.
Facilitative (media
saluran/pendukung)
5.
Forward Thinking :berpikir kedepan
6.
Value Added (nilai tambah yaitu
selalu berusaha mengupdate kemampuan komunikasi)
7.
Team
Driven (serba tim) and leaders (mampu tampil sebagai pemimpin)
Efektivitas komunikasi dalam organisasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Saluran komunikasi formal : liputan
saluran formal makin melebar sesuai dengan tumbang organisasi. Contoh: komunikasi
efektif sulit dicapai dalam organisasi yg besar dan cabang-cabangnya
yang menyebar .
2. Struktur wewenang organisasi : perbedaan
kekuasaan dan kedudukan (status) dalam organisasi akan menentukan pihak-pihak
yang berkomunikasi dengan seseorang
serta isi & ketepatan komunikasi.
3. Spesialisasi jabatan : para anggota
suatu kelompok kerja yang sama akan cenderung berkomunikasi dengan istilah,
tujuan, waktu dan gaya yang sama.
4. Pemilikan informasi : Individu yang
mempunyai informasi khusus dan pengetahuan tentang pekerjaan mereka. Contoh : kepala
bidang perawatan, kepala tata usaha.
Komunikasi dalam tim mempunyai
prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Seluruh
anggota tim harus bebas mengemukakan dan menjelaskan pandangan-pandangan mereka
dan harus disorong bertindak seperti itu.
b. Pesan
baik lisan/tertulis harus jelas, bahasa mudah dimengerti.
c. Komunikasi
dapat berjalan bila antara komunikator dan komunikan terjadi hubungan yg baik.
d. Perbedaan
pendapat harus diarahkan pada hal yang konstruktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih Anda telah berkunjung ke blog saya, komentar, saran dan tulisan Anda sangat kami perlukan