KOMUNIKASI ORGANISASI
A. DEFINISI FUNGSIONAL
KOMNIKASI ORGANISASI
Komunikasi Organisasi dapat
didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi
tertentu.
Suatu organisasi terdiri dari dari
unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya
dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi pada umumnya
membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya
organisasi.Komunikasi organisasi diberi
batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling
bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
James A.F. Stoner & Charles
Wankel (1989) komunikasi ialah satu cara manusia berhubungan yang
melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan
definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik
seperti isyarat, huruf, nomor, dan perkataan yang melambangkan atau menyerupai
ide-ide yang dapat menyampaikan maksud.
Unit Komunikasi
§ Suatu sistem didefinisikan oleh Pool
[1973] sebagai “setiap entitas berkelanjutan yang mampu berada dalam dua keadaan
atau lebih” .
§ Dalam suatu sistem
komunikasi, keadaan itu adalah hubungan antara
orang-orang.
§ Suatu sistem didefinisikan oleh Pool
[1973] sebagai “setiap entitas berkelanjutan yang mampu berada dalam dua keadaan
atau lebih” .
- Unit mendasar komunikasi organisasi
adalah seseorang dalam suatu jabatan. Orang bisa disosialisasikan oleh
jabatan, menciptakan suatu lingkaran yang lebih sesuai dengan keadaan
jabatan, pada saat yang sama jabatan tsb dipersonalisasikan, menghasilkan
suatu figur atau gambar yang sesuai dengan keadaan orang tsb.
PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI
§ Komunikasi Internal
Empat Dimensi Komunikasi organisasi
1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang
berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus
komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian atau penyimpanan
instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa
suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi
mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d)
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian
informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): 1. Metode tulisan 2. Metode
lisan 3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan
2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini
adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang
sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan
pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c)
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian keluhan dari
bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
3. Horizontal communication Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama
4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.
§ Komunikasi Eksternal
Efektivitas komunikasi dlm organisasi
dipengaruhi oleh
bbrp faktor :
1.
Saluran komunikasi
formal
2.
Struktur organisasi
3.
Spesialisasi jabatan
4.
Pemilikan informasi
1.
Saluran komunikasi
formal (SKF)
SKF mempengaruhi efektifitas komunikasi
dg 2 cara :
§ Liputan sal. Formal makin melebar
sesuai dg tumbang organisasi
ex. Komunikasi efektif sulit
dicapai dlm organisasi yg besar dan cabang2nya menyebar
2.
Struktur wewenang
organisasi
Perbedaan kekuasaan dan kedudukan
(status) dlm organisasi akan menentukan pihak2 yang berkomunikasi dg seseorang
serta isi & ketepatan komunikasi
3.
Spesialisasi jabatan
Para anggota suatu kelompok kerja yang
sama akan cenderung berkomunikasi dg istilah, tujuan, waktu dan gaya yang sama
Komunikasi antar kelompok yang berbeda
cenderung terhambat
4.
Pemilikan informasi
Individu yang mempunyai informasi
khusus dan pengetahuan ttg pekerjaan mereka
Ex. Kepala bidang perawatan, kepala
tata usaha
Komunikasi dlm tim
U/ mendorong tjdnya komunikasi,
pemimpin tim harus memperhatikan prinsip2 berikut :
§ Seluruh anggota tim harus bebas
mengemukakan dan menjelaskan pandangan2 mereka dan harus disorong bertindak spt
itu
§ Pesan baik lisan/tertulis harus jelas,
bahasa mudah dimengerti
§ Komunikasi dpt berjalan bila antara
komunikator dan komunikan terjadi hub yg baik
§ Perbedaan pendapat harus diarahkan pada
hal yg konstruktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih Anda telah berkunjung ke blog saya, komentar, saran dan tulisan Anda sangat kami perlukan